Pada 8 Mei 2025, sejarah baru tercipta dalam Gereja Katolik Roma dengan terpilihnya Kardinal Robert Prevost sebagai Paus Leo XIV. Keputusan ini menandai pertama kalinya seorang warga Amerika Serikat memegang posisi tertinggi di Vatikan, menggantikan Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April 2025. Prevost, yang memiliki latar belakang panjang dalam pelayanan Gereja dan diplomasi internasional, diyakini akan membawa semangat baru dalam kepemimpinannya.
BACA JUGA: Paus Fransiskus Wafat di Usia 88 Tahun: Dunia Katolik Berduka, Konklaf Baru Menanti
Latar Belakang Robert Prevost
Robert Prevost lahir di Chicago, Amerika Serikat, pada 14 September 1955. Ia merupakan anggota dari Ordo Santo Agustinus dan dikenal karena pengabdiannya di bidang pendidikan dan kemanusiaan. Sebelum menjadi Paus, Prevost menjabat sebagai Uskup di Chiclayo, Peru, dan pernah memimpin Dikasteri untuk Para Uskup di Vatikan. Pengalaman internasional ini dianggap sebagai bekal penting dalam kepemimpinannya sebagai Paus Leo XIV.
Proses Pemilihan Paus Leo XIV
Konklaf yang memilih Robert Prevost sebagai Paus Leo XIV berlangsung selama tiga putaran pada awal Mei 2025. Dalam proses tersebut, para kardinal sepakat menunjuk Prevost sebagai Paus baru dengan suara mayoritas. Nama “Leo XIV” dipilih sebagai penghormatan terhadap Paus Leo XIII, yang dikenal atas kontribusinya dalam isu sosial dan hak-hak pekerja. Pilihan nama ini diyakini mencerminkan komitmen Prevost untuk memperjuangkan keadilan dan solidaritas sosial dalam ajaran Gereja.
Harapan dan Tantangan di Bawah Kepemimpinan Leo XIV
Sebagai Paus pertama dari Amerika Serikat, banyak harapan besar disematkan pada Leo XIV. Isu-isu seperti perubahan iklim, kemiskinan global, dan dialog antaragama menjadi fokus utama yang diantisipasi dalam kepemimpinannya. Leo XIV juga diharapkan mampu mempererat hubungan Gereja dengan umat Katolik di Amerika dan seluruh dunia.
Dengan pengalamannya yang luas dan semangat untuk melayani, Paus Leo XIV diharapkan mampu membawa perubahan positif dalam Gereja Katolik Roma. Dunia menanti langkah-langkah nyata yang akan diambil oleh pemimpin baru ini dalam mewujudkan ajaran kasih dan keadilan sosial.