Indonesia telah terpilih sebagai salah satu lokasi penting dalam uji klinis vaksin TBC yang didukung oleh Bill & Melinda Gates Foundation dan Wellcome Trust. Vaksin yang dinamai M72/AS01E ini dikembangkan oleh GlaxoSmithKline (GSK) dan diharapkan mampu menjadi terobosan dalam memerangi penyakit tuberkulosis di seluruh dunia, termasuk di Indonesia yang memiliki angka kasus TBC cukup tinggi.
BACA JUGA: Timnas Indonesia vs China 2026 di Kualifikasi Piala Dunia: Peluang dan Strategi Garuda
Mengapa Uji Klinis Vaksin TBC Dilakukan di Indonesia?
Pemilihan Indonesia sebagai lokasi uji klinis fase 3 bukanlah tanpa alasan. Menurut Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, faktor genetik, lingkungan, serta paparan penyakit di masa lalu memengaruhi efektivitas vaksin. Dengan melibatkan Indonesia, para peneliti dapat melihat bagaimana uji klinis vaksin TBC di Indonesia berjalan di lingkungan yang berbeda dari negara lain.
Selain itu, penelitian ini menggandeng lembaga riset terkemuka di Indonesia seperti Universitas Indonesia dan Universitas Padjadjaran yang berperan dalam memastikan pelaksanaan uji klinis sesuai dengan standar internasional.
Dampak Uji Vaksin TBC di Indonesia
Tuberkulosis masih menjadi salah satu masalah kesehatan serius di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, pada tahun 2023 tercatat lebih dari 1 juta kasus dengan angka kematian mencapai 134.000 jiwa pada tahun sebelumnya. Pemerintah menargetkan pengurangan angka kematian akibat TBC sebesar 80% pada tahun 2030.
Jika uji klinis ini berhasil, vaksin M72/AS01E akan menjadi langkah besar dalam mengendalikan penyebaran TBC di Indonesia, sekaligus mempercepat pencapaian target eliminasi TBC secara global.
Komitmen Global dalam Melawan TBC
Keterlibatan Bill Gates melalui Bill & Melinda Gates Foundation dan Wellcome Trust menunjukkan dukungan global dalam memberantas penyakit TBC, terutama di negara berkembang. Dukungan ini diharapkan mampu mempercepat penelitian dan distribusi vaksin yang efektif.
Pelaksanaan uji vaksin TBC di Indonesia merupakan langkah strategis yang memperkuat kapasitas riset kesehatan nasional. Melalui kolaborasi global ini, Indonesia diharapkan mampu berkontribusi dalam upaya eliminasi TBC sekaligus memperoleh akses lebih awal terhadap teknologi medis mutakhir.